Tahun baru Islam atau satu Suro dirayakan oleh warga Indonesia dengan berbagai cara. Di Kabupaten Magetan, menggelar tradisi Ledug Suro dengan ngalub berkah bolu rahayu yang dipercaya membawa rejeki.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi ini berlangsung meriah. Ribuan warga Magetan tumpah ruah mengikuti acara yang biasanya berlangsung di alun-alun Kota Magetan. Upacara diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang dibentuk sesuai rupa lesung dan bedug.
Warga Magetan terlihat antusias saat mengikuti perayaan. Mereka selalu berharap pada setiap tahun baru Islam, kehidupan warga Magetan dan Bangsa Indonesia akan lebih baik. Puncak acara tradisi Ledug Suro ditutup dengan ritual Andhum Bolu Rahayu. Warga saling berebut bolu rahayu yang dipercaya mendatangkan berkah bagi kehidupan. Warga terlihat berdesak-desakan berusaha mendapatkan bolu rahayu meski yang tersisa hanya remah-remahnya.
Tradisi Ledug Suro ini diselenggarakan untuk mempertahankan budaya asli Magetan yang merupakan bagian dari budaya bangsa. Selain untuk menyongsong tahun baru Islam, Ledug Suro juga untuk melastarikan budaya Magetan asli
Acara Ledug Suro menggunakan roti bolu karena roti bolu adalah jajanan khas dari magetan dan hanya magetan yang asli, untuk acara ini memerlukan sedikitnya 10 ribu butir roti bolu untuk meramaikan perayaan tahunan ini
Pada acara tradisi Ledug Suro tahun ini sama seperti tahun yang lalu tetapi lebih banyk tindak kejahatan yang terjadi seperti pencopetan. Karena setelah acara itu banyak yang kehilangan HP.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi ini berlangsung meriah. Ribuan warga Magetan tumpah ruah mengikuti acara yang biasanya berlangsung di alun-alun Kota Magetan. Upacara diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang dibentuk sesuai rupa lesung dan bedug.
Warga Magetan terlihat antusias saat mengikuti perayaan. Mereka selalu berharap pada setiap tahun baru Islam, kehidupan warga Magetan dan Bangsa Indonesia akan lebih baik. Puncak acara tradisi Ledug Suro ditutup dengan ritual Andhum Bolu Rahayu. Warga saling berebut bolu rahayu yang dipercaya mendatangkan berkah bagi kehidupan. Warga terlihat berdesak-desakan berusaha mendapatkan bolu rahayu meski yang tersisa hanya remah-remahnya.
Tradisi Ledug Suro ini diselenggarakan untuk mempertahankan budaya asli Magetan yang merupakan bagian dari budaya bangsa. Selain untuk menyongsong tahun baru Islam, Ledug Suro juga untuk melastarikan budaya Magetan asli
Acara Ledug Suro menggunakan roti bolu karena roti bolu adalah jajanan khas dari magetan dan hanya magetan yang asli, untuk acara ini memerlukan sedikitnya 10 ribu butir roti bolu untuk meramaikan perayaan tahunan ini
Pada acara tradisi Ledug Suro tahun ini sama seperti tahun yang lalu tetapi lebih banyk tindak kejahatan yang terjadi seperti pencopetan. Karena setelah acara itu banyak yang kehilangan HP.
0 comments:
Post a Comment